TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pertahanan Israel (IDF) mengklaim lebih dari 90 persen serangan udara yang dilakukan gerakan militan Palestina, Hamas, berhasil diblok dengan teknologi sistem pertahanan Iron Dome. Kabarnya, Hamas menghujani wilayah Israel dengan meluncurkan lebih dari 3.000 roket sejak bentrokan meletus di Jalur Gaza di bulan ini.
Juru bicara IDF, Kapten Libby Weiss, menjelaskan, Iron Dome telah membantu mencegah serangan roket dari instalasi sipil. Menurutnya, sistem pertahanan dari rudal jarak pendek, Iron Dome, sebenarnya tidak 100 persen efektif. “Tapi situasi di lapangan, di tengah bentrokan Israel-Hamas yang sedang berlangsung, akan sangat berbeda tanpa Iron Dome,” ujar dia, seperti dikutip Republic World, Minggu, 16 Mei 2021.
Weiss menjelaskan alasan mengapa Iron Dome tidak efektif 100 persen, yakni karena ada beberapa serangan roket langsung ke warga sipil. Ada juga di pusat komunitas Israel dan di Tel Aviv yang telah terkena serangan langsung, bahkan rumah penduduk.
“Dalam serangan terakhirnya, Hamas meluncurkan sekitar 600 roket ke Israel pada Sabtu malam, 15 Mei 2021, yang menyebabkan kematian seorang warga sipil di dekat Tel Aviv,” kata Weiss.
Tanpa membocorkan operasi kontra-teror IDF, Weiss mengatakan bahwa ada 'intelijen yang sangat kuat' yang digunakan untuk mengidentifikasi bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng.
Merinci situasi di lapangan, Weiss menjelaskan warga sipil Israel di perbatasan sama sekali tidak aman. Mereka hanya memiliki waktu 15 detik, setelah sirene dibunyikan, untuk lari ke tempat berlindung. “Hanya itu yang mereka bisa lakukan untuk melindungi diri mereka sendiri sebelum serangan roket menghujani mereka,” tutur Weiss.
Penampakan sistem anti-rudal Iron Dome Israel saat mencegat roket yang diluncurkan militan Hamas dari Jalur Gaza menuju Israel yang terlihat dari Gaza, 11 Mei 2021. Ratusan serangan roket ini merupakan serangan balasan atas serangan Israel REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Israel memiliki 10 baterai sistem pertahanan Iron Dome yang dikerahkan di seluruh negeri, masing-masing dengan tiga hingga empat peluncur yang dapat menembakkan 20 peluru pencegat. Ini memberi kemampuan untuk meluncurkan hingga 800 rudal pada roket yang masuk, tanpa menghitung muatan ulang. Setiap baterai memiliki jangkauan antara 4-70 kilometer.
Tapi jumlah itu dianggap masih kurang. Para ahli berpendapat bahwa Israel membutuhkan total 13 baterai rudal untuk mempertahankan semua wilayahnya.
Baca juga:
Begini Pangkalan Rudal Bawah Tanah Iran Tampak di YouTube